Jumat, 09 September 2011

Sejarah Singkat Palestina


 Palestina
Oleh : Rudiya Oktar


Sejarah Bani Israel di awali Nabi Ibrahim alaihissalam yang lahir di wilayah Mesopotamia ( sekarang daerah sekitar Irak ) dan merupakan pengikut Nabi Nuh alaihissalam. Kemudian beliau hijrah ke Kan’an ( Baduwi / Palestina ) sekitar tahun 2000 sM, dan di sanalah lahir Nabi Ishak alaihissalam dari istri beliau yang bernama Sarah. Kemudian dari pasangan Nabi Ishak dan Rifqah lahirlah Nabi Ya’kub alaihissalam. Nabi Ya’kub memiliki dua belas anak yaitu Nabi Yusuf bersaudara, dan mereka inilah yang di sebut bani Israel.

Nabi Yusuf di buang ke dalam sumur oleh saudara – saudaranya dan di temukan oleh saudagar mesir. Di Mesir inilah beliau akhirnya menjadi pembesar dan mengajak seluruh keluarganya pindah ke sana. Setelah Nabi Yusuf wafat, keadaan social yang semula terhormat dan ekonomi yang makmur, mulai bergeser karena mereka meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar serta jauh dari syari’at. Kerajaan Mesirpun di ambil kembali oleh penduduk asli dan mereka memuja pharaoh ( fir’aun ). Sejak saat itu bangsa Yahudi mengalami penindasan oleh bangsa Hykos suku dari Asia dan oleh bangsa Mesir.

Kemudian lahirlah Nabi Musa alaihissalam dari bangsa Israel dari suku Levi. Allah menyelamatkan beliau dari kekejaman fir’aun, bahkan menjadi anak angkat Siti Asiyah istri fir’aun sampai dewasa. Karena membunuh orang Mesir untuk membela orang Yahudi, Nabi Musa melarikan diri ke Madyan dan disana menikah dengan putrid Nabi Syu’aib alaihissalam. Setelah sepuluh tahun hidup bersama istrinya, Nabi Musa mendapat perintah Allah untuk kembali ke Mesir untuk berdakwah kepada bani Israil.

Sampai beliau harus kembali hijrah ke Palestina bersama sejumlah pengikutnya karena fir’aun akan membersihkan mereka dari bumi Mesir. Dalam Al Qur’an

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. ( Al Ma’idah / 5 : 21 )

Tetapi mereka ingkar dan allahpun mengharamkan tanah Palestina selama empat puluh tahun dan mereka terlunta – lunta di padang Tiih ( untuk lebih lengkapnya baca QS Al Ma’idah / 5 : 21 – 26 )

. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." ( Q S Al Ma’idah / 5 : 26 )

Sampai Nabi Daud alaihissalam dan Nabi Sulaiman alaihissalam berhasil mendirikan kerajaan di Palestina sekitar tahun 1040 – 970 Sm. Setelah Nabi Sulaiman wafat, kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu kerajan Yehuda dan kerajaan Israel.

Pada tahun 721 sM kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath – Pileser III, Raja Asyyira. Tahun 586 sM kerajaan Yehuda di taklukkan Raja Nebuchadnezzar dan seluruh bangsa Yahudi di giring ke Babylonia untuk di jadikan budak. Di Babylonia inilah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin janji kembali ke kampung halaman( Palestina ) kepada para pengikutnya.

Tahun 550 sM wilayah Palestina di integrasikan ke dalam kekuasaan Persia ketika Alexander the Greath menguasai Palestina tahun 334 sm. Dan bangsa Yahudi di bawa oleh Alexander ke Yunani, dan dari sini mereka menyebar ke seluruh Eropa. Mulai tahun 160 sM berada dalam kekuasaan Romawi.
Tahun 66 – 70 M terjadi pengungsian besar – besaran setelah pemberontakan kaum Yahudi kepada Romawi gagal dan Titus penguasa Romawi saat itu mengadakan pembantaian puluhan ribu kaum Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.

Singkat cerita, bangsa Yahudi di perantauan yang tersebar di Eropa, akhirnya bisa menjadi kalangan menengah walau berawal dari kuli bangunan. Namun mereka tetap menjadi orang asing. Ini bisa di lihat saat tahun 500 M mereka di intimidasi di Spanyol. Islam datang pertama kali di pimpin oleh Umar bin Khatab ra pada tahun 637 M mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Bizantium di Damaskus tahun 635 M. Umar bin Khatab kemudian mewakafkan Yerusalem dan Palestina untuk umat Islam se- dunia. . Dalam naungan Islam, Palestina menjadi negeri damai. Hubungan antar bangsa Yahudi, Arab dan Filistin bisa hidup berdampingan.

Tahun 1300 M mereka di usir dari Inggris, tahun 1400 di usir dari Prancis, dan tahun 1500 kembali di usir dari Spanyol. Selama satu abad kira – kira tahun 1600 – 1700 M mereka menguasai ekonomi Eropa dan mulai melihat peluang kembali ke Palestina. Para ilmuwan Yahudi yang terkenal cerdas, mulai berfikir untuk menghancurkan kehidupan manusia dengan tujuan mengacau dunia. Sehingga mempermudah jalan ke Palestina.

Awal millennium ke-2 paus Urbanus II menyerukan perang salib untuk membantai ribuan umat muslim. Tahun 1099 M tentara salib ( crusaders ) berhasil menguasai Palestina dan Yerusalem dengan membantai 70.000 penduduknya. Yerusalem adalah kota suci tiga agama samawi ( Islam,Yahudi dan Kristen ). Disanalah letak masjid Al-AQSA dan haikal Solomon ( kuil sulaiman ) sinagog Yahudi. Kemudian pada tahun 1187 pahlawan Islam Shalahuddin Yusuf bin Ayyub berhasil merebutnya kembali ke pangkuan Islam dan mempertahankannya selama 5 tahun sampai tahun 1192 M. Walau hanya 5 tahun beliau harus berperang melawan Raja – raja besar Eropa seperti Richard ( Inggris ), Frederick ( Jerman ), Leopold ( Austria ), Louis ( Prancis ) , raja Sisilia yang berusaha merebut Yerusalem, namun semua gagal

Tanggal 1mei 1776 tokoh Yahudi Nathan Bernbaum mendirikan zionisme internasional. Tokoh lainnya Yahuda Kalai ( 1798 – 1878 ) mempertegas perlunya Negara Yahudi di Palestina dan di susul oleh Izvi Hirsch ( 1795 – 1874 ).

Moses Hess menulis buku “Roma dan Yerusalem” serta Teodore Herzl menulis buku “ Der Judenstaat’ yang isinya berupa pentingnya mendirikan Negara Yahudi raya dan tempat yang di pilih adalah Palestina. Mereka berusaha dengan berbagai cara, setelah Eropa dan Rusia berhasil di kacaukan, giliran negeri Arab yang di pecah belah dengan cara meniupkan revolusi nasionalisme melalui Lowrence of Arabica.

Setelah bangsa Arab pecah dan memisahkan diri dari kekhilafahan Bani Utsmaniyyah, maka berbagai upaya di lancarkan untuk menembus dinding khilafah, benteng terakhir Palestina itu. Namun dengan gigih Sultan Abdul Hamid tetap bersikukuh melindungi Palestina.

Dalam perang dunia ke- I, Inggris berperang melawan kerajaan Turki Utsmani. Dalam perang itu Inggris meminta bantuan bangsa Yahudi maupun bangsa Arab Palestina. Untuk bangsa Arab Palestina di janjikan kemerdekaan, sedang untuk Yahudi Inggris mengeluarkan Balfour Declaration pada tanggal 2 november 1917 M yang salah satu isinya akan mendirikan Nation Home untuk bangsa Yahudi di Palestina. Dan Inggris mengalahkan Bani Utsmaniyyah dalam perang dunia ke – I yang di kokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920 M.

Pembela Palestina yang utamapun hilang setelah runtuhnya Bani Utsmaniyyah tahun 1924. Dengan demikian, umat Islam tidak punya kekhilafahan lagi sampai saat ini. Dan Turki ( wilayah kekuasaan Bani Utsmaniyyah ) kini menjadi Negara sekuler.

Pada perang dunia ke- II bangsa Arab Palestina maupun Yahudi tetap memihak Inggris dengan harapan janji Inggris bisa di wujudkan. Setelah perang berakhir, Yahudi menjadi kuat karena selama membantu Inggris mendapat peralatan perang yang banyak. Mereka kemudian mendirikan pemerintahan di Palestina dan gerakan zionisme di tingkatkan. Akhirnya terjadilah perang Inggris dengan Yahudi tahun 1946 di Palestina.

Tanggal 18 februari masalah Palestina di bawa ke sidang umum PBB. Dan PBB pada tanggal 29 november 1947 memutuskan wilayah Palestina di bagi menjadi dua, yaitu untuk bangsa Arab dan untuk bangsa Yahudi. Namun hal itu tidak bisa menyelesaikan masalah. Dengan keputusan itu menjadi alasan Yahudi untuk mendirikan Negara Israel.

Sedang bangsa Arab menolak keputusan PBB itu, dan berupaya mengusir bangsa Yahudi, maka terjadilah perang Israel dengan Palestina. Ini berawal saat Yahudi memproklamasikan negara Israel pada tahun 1948 dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Tahun 1967 terjadi puncak peperangan, dan Israel berhasil merebut daerah tepi barat, jalur Gaza, lembah sungai Jordan dan dataran tinggi Golan.

Berbagai upaya perundingan damai yang di prakarsai dunia internasional terus di lakukan, namun selalu gagal. Israel selalu melanggar setiap perjanjian dan mereka selalu menindas rakyat Palestina tanpa rasa kemanusian. Israel tak menghiraukan berbagai aturan internasional yang di sepakati Negara – Negara di dunia. Sebenarnya perjanjian damai pernah mengalami kemajuan saat Palestina di pimpin Yasser Arafat dan Israel di pimpin perdana menteri Yitzhak Rabin. Namun lagi –lagi usaha itu gagal saat Yitshak Rabin di bunuh oleh Yigal Amir seorang mahasiswa Yahudi yang anti perdamaian pada tahun 1995. Dan terpilihnya Benyamin Netanyahu dari partai Likud sebagai perdana menteri Israel menambah muram masa depan perdamaian timur tengah. Israel semakin membabi buta saat HAMAS memenangkan pemilu Palestina atas Fatah dan Ismail Haniyah menjadi perdana menteri Palestina.

Agresi militer terbaru Israel adalah di tujukan ke jalur Gaza, basis pendukung terbesar HAMAS pada akhir tahun 2008. Gaza di bombardier dan sampai saat ini seluruh akses ke Gaza di blockade, sehingga warga Gaza sangat menderita. Tanpa bahan makanan, obat – obatan, dan kebutuhan hidup lainnya.

Dunia terus menyaksikan kebiadaban bangsa yang telah di laknat ALLAH dalam Al Qur’an karena mereka selalu ingkar. Jangankan aturan internasional, ALLAH yang menciptakan dan memberikan segala nikmat kepada merekapun selalu di ingkarinya dengan segala alasan
( Di sarikan dari berbagai sumber )











Oleh ; Ingin Ibadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar