Jumat, 09 September 2011

Fenomena Tahun Baru




‎# SEBUAH FENOMENA TAHUN BARU & TEROMPET#

      Saudaraku yang dimuliakan Alloh. Tahun Baru Masehi adalah kepanjangan dari hari raya agama Kri
sten (Nasrani). Mereka memperingati hari itu sebagai hari kelahiran Yesus Kristus (Nabi Isa). Terlepas dari kontroversi kelahiran Isa 'alaihissalam, pada 25 Desember atau lainnya, yang jelas Hari Natal dijadikan perayaan dan ibadah oleh umat Kristiani.


Setelah jelas bahwa Hari Natal adalah ibadah umat Kristiani, dengan sendirinya kita tidak boleh menghadirinya, apapun alasannya. Baik, sebagai pejabat, atau kepala daerah, ketua RW dan lainnya. Sebab, hal itu menunjukkan keikutsertaan dan isyarat keridhoan terhadap agama Nasrani.

Ketika Rosululloh SAW ditawarkan untuk mengikuti ibadah kaum Musyrikin Mekkah selama setahun, dan setelah itu mereka mengikuti ibadah Islam selama setahun berikutnya, Rasululloh SAW menolak. Hal tersebut diperkuat dengan turunnya Firman Alloh (QS. Al-Kafirun; 1-6) yang dengan tegas dikatakan "Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Mengucapkan "Selamat Hari Raya Natal," dan seluruh hari raya agama lain di luar Islam, baik secara langsung, menggunakan kartu, telepon atau pun sms, maupun sarana lainnya, hukumnya HARAM. Ini adalah salah satu kemungkaran yang harus diperangi oleh umat Islam. Sebab, itu menunjukkan keridoan, peersetujuan dan kecintaan terhadap agama lain di luar Islam. Hal itu tidak dibenarkan, meskipun untuk alasan pergaulan maupun karena yang merayakan itu adalah atasan kita. Dengan menjelaskan hal ini dengan lembut kepada atasan dan rekan kita bahwa hal ini diharamkan dalam Islam dan bertentangan dengan keyakinan kita, insya Alloh mereka mau mengerti. Alloh SWT berfirman: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl; 125)

Betapapun toleransi bukan berarti dengan mengikuti agama lain. Karena itu, Rosululloh SAW telah memperingatkan jauh-jauh hari tentang bahaya mengikuti tradisi dan kebiasaan agama lain.
Rosululloh SAW bersabda: "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan mereka." (HR Abu Dawud).

Abu Sa'id Al-Khudri meriwayatkan, Rosululloh SAW bersabda: "Kalian akan mengikuti sunnah-sunnah (tradisi) orang-orang sebelum kamu, sehasta demi sehasta, sedepa-demi sedepa, bahkan walaupun mereka masuk lubang biawak, kalian pasti mengikuti mereka." Para sahabat bertanya, "(Yang dimaksud) adalah Yahudi dan Nasrani." Rosululloh SAW menjawab, "Siapa lagi?" (HR Bukhori, Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad).

Terbukti sekarang, begitu banyak tradisi orang Yahudi dan Kristen yang diikuti oleh umat Islam, seperti ULANG TAHUN, HARI VALENTINE'S, MENIUP TEROMPET DAN MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI secara mewah dan meriah, sedangkan pada saat TAHUN BARU ISLAM atau TAHUN BARU HIJRIYAH, banyak orang yang sudah meninggalkan bahkan tidak merasa bangga untuk merayakannya.

Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap toleran terhadap agama lain. Bahkan tak ada agama lain yang memiliki toleransi sebesar yang diajarkan Islam. Banyak nash yang menegaskan hal itu, antara lain: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Alloh, karena mereka nanti akan memaki Alloh dengan melampaui batas tanpa pengetahuan..." (QS Al-An'am; 108).
Namun bukan berarti toleransi membolehkan kita untuk mengikuti ibadah agama lain.

Pertama, itu merupakan tindakan kekufuran dan menyekutukan Alloh, serta mengikuti penyembahan pada selain Alloh. Mengikuti Malam Kudus dan Natal adalah salah satu contohnya.

Kedua, ketika kaum Musyrikin menawarkan pada Rosululloh SAW untuk mengikuti ibadah mereka selama setahun, lalu pada tahun berikutnya giliran mereka mengikuti ibadah Rosululloh SAW, Beliau SAW tegas menolaknya.

Dengan demikian, apa yang telah dilakukan terhadap fenomena ULANG TAHUN, HARI VALENTINE'S, MENIUP TEROMPET DAN MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI jelas merupakan perbuatan keliru dan sesat. Perbuatan tersebut adalah syirik dan kufur. Perbuatan ini jika dilakukan dengan sadar dan tidak segera bertaubat nasuha, membuat orang kufur dan gugur semua amalnya.

Dan bagi yang selama ini belum mengetahuinya dan melakukannya dengan tidak disengaja. Hendaknya Anda segera bertaubat kepada Alloh SWT dengan taubat nasuha. Mohon Ampunlah kepada Alloh. Berjanjilah tak pernah mengulangi lagi. Alloh Maha Luas ampunan-Nya. Alloh menolong hamba-hamba-Nya yang ingin bertaubat: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya." (QS. Az-Zumar;53).

Sudah kewajiban kita untuk memperingatkan keluarga dan rekan-rekan untuk menjauhi kemungkaran ini. Sebab, boleh jadi sebagian umat Islam melakukan hal ini karena tidak mengetahui hukumnya. Semoga Alloh menjauhkan kita dari segala kemungkaran. Wallohu a'lam.
       Setiap saat Alloh SWT selalu memberikan tawaran pahala pada hambanya, akan tetapi penawaran itu acapkali ditolak dan ditolak. Saat waktu sholat datang, ayolah sholat, manfaatkan dan pahalanya banyak, tawaran itu ditolak, saat tawaran berinfaq dan beramal jariah datang, ayolah simpan uangmu untuk di akhirat nanti karena kamu pasti pulang ke akhirat, tawaran inipun ditolak, saat undangan pengajian datang, ayolah hadir karena pahalanya banyak dan agar kamu semakin memahami ajaran agama Islam, tawaran inipun ditolak, ayolah menghafal Al-Qur'an, ayolah sholat Tahajud, ayolah puasa sunnah, ayolah sholat Dhuha, nyaris semua ditolak. Jika hal itu terus menerus terjadi, lantas siapa sebenarnya diri ini, seberapa nilai keberagamaan kita...? Seberapa harga keislaman yang kita miliki...? Akankah semua itu terus dibiarkan...? Tentu tidak ! karena itu; berhembuslah angin kesadaran, bersinarlah cahaya keimanan, dan mengalirlah air ketaatan agar terhenti berbagai macam keburukan berupa penolakan tawaran pahala. Sekarang, bergemalah Adzan akan aku datangi ke masjid, datanglah panitia pembangunan akan kusisihkan sebagian rizkiku, dan ayolah syiarkan majlis ta'lim, aku akan jadi satu diantaranya. Akan kubuat matahari esok tak lagi tertutup awan. Insaya Alloh. Amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar